Kampung Patehan
Kampung Sayur Swadaya RW 05 Patehan
Siapa sangka di tengah
padatnya permukiman warga di Kecamatan Kraton dan banyaknya hotel Yogyakarta, masih ada
masyarakat yang mengoptimalkan lahan terbuka di Yogyakarta. Warga RW 05 Patehan mampu menyihir
kampungnya menjadi kampung sayur swadaya sejak 13 Januari 2013. Menariknya,
keterbatasan lahan tersebut tidak menyurutkan semangat warga untuk membenahi
kampungnya bergabung dalam Kelompok Tani Gading Sari.
Awalnya, warga sekitar hotel Yogyakarta sepakat membangun kebun induk untuk pembibitan yang hanya
ditanami sayuran mudah tumbuh, seperti kangkung dan sawi agar memneuhi
kebutuhan sayur warga. Sejalannya waktu, kini kebun tersebut telah ditanami
beragam sayuran, diantaranya cabai, terung,
selederi, dan kol. Keberadaan kebun induk di RW 05 Patehan ini tidak
terlepas dari dukungan dan pelatihan dari Balai Penelitian Teknologi Pertanian
(BPTP) tentang teknik bertanam yang benar. Kebun induk tersebut dilengkapi
dengan rumah bibit dan pralon-pralon kecil berdiameter ¾ dengan panjang tiga
hingga lima centimeter untuk menyemaikan tanaman.
Warga saling bergotong royong dan bergantian dalam mengurusi kebun mereka,
sehingga aktivitas tersebut menarik perhatian wisatawan yang tinggal di hotel murah Yogyakarta. Tak jarang
wisatawan berkunjung dan melihat kebun sayur tersebut dan bertanya warga dapat
mengelola kabun ini. Warga pun menjelaskan bahwa program tersebut diawali
dengan bantuan dana stimulan pengembangan RW dari Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta sebesar
Rp3 juta. Namun, dalam pengembangannya dibutuhkan biaya besar, sehingga warga
berinisiatif untuk patungan. Berkat kegigihan warga, tiga bulan pertama program
berjalann, warga berhasil menggaet pihak luar untuk menggalakkan program yang
sama.
Manfaat Kampung Sayur Bagi Warga
Hal menarik yang dilirik wisatawan yang menginap di hotel murah Yogyakarta,
sejak program dilaksanakan, beberapa jenis sayur sudah dipanen dan hasilnya
untuk dikonsumsi warga sendiri. Akan tetapi, besar harapan mereka kebun sayur
ini berkembang dan hasilnya dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga
setempat. Bahkan, lebih jauh lagi kampung sayur swadaya tersebut dapat menjadi
alternatif wisata di tengah perkotaan, sehingga wisatawan tidak perlu jauh-jauh
mencari objek wisata dan hotel murah
Yogyakarta.
Terlepas dari apapun yang telah dihasilkan oleh kebun sayur tersebut, para
ibu di RW 05 Patehan merasakan manfaat dari program tersebut terutama
kesempatan untuk bersosialisasi sekaligus memperkenalkan kepada anak-anak
bermacam sayuran. Tak hanya itu, anak-anak pun turut serta dalam beberapa
kegiatan bercocok tanam, sehingga mereka terlibat langsung dan mempelajari
berbagai jenis sayuran sejak usia dini.
Memang terlihat sederhana apa yang telah
dilakukan oleh warga 05 Patehan ini tetapi berdampak baik buat lingkungan dan
keluarga setempat. Niat ingin menghijaukan kampung dari lahan seluas 400 meter
milik salah satu warga Patehan, Basuki, malah menjadi contoh kampung swadaya
yang dapat menghasilkan sayur untuk warganya sendiri tanpa harus belanja ke
pasar. Rumah warga juga terlihat lebih indah, sejuk, tenang sekaligus menjadi
sumber pangan lestari. Kampung hijau ini akan menjadi pembicaran kampung di
sekitarnya dan juga wisatawan yang berlibur di hotel murah Yogyakarta.
No comments
Post a Comment